Bisa
bantu aku untuk tidak melanjutkan semua mimpi-mimpi ini...? mimpi yang sempat
kita ukir bersama dalam balutan kasih
yang tak ada arah. Mimpi yang pernah kamu janjikan untuk ditepati kelak saat
kita sudah sama-sama tumbuh menjadi orang dewasa. Dan mimpi yang pernah
membuatku menjadi gadis paling beruntung karna kamu yang telah memilihku untuk
menemanimu. Meski kita tak berarah.
Sore
itu, ketika aku hendak bermaksud untuk menghubungimu melalui telefon genggamku.
Tak ada tujuan memang, namun hatiku seakan terus memanggilmu dalam diam. Yah,
aku merindukanmu. Kamu membuka percakapan kita dengan salam, dan aku mulai
bersemangat untuk terus membuka topik-topik pembicaraan yang sebenarnya aku
sendiripun tak pernah tahu entah seberapa pentingnya topik pembicaraan itu.
Namun yang sudah pasti aku tahu, aku hanya ingin mendengar suaramu.
Kamu
adalah manusia yang berwujud malaikat dalam duniaku, kamu adalah hati yang
selalu ingin aku miliki dalam nyataku, dan kamu adalah ketidakmungkinan yang
selalu aku doakan dalam setiap sujudku. Bicara tentang kamu adalah bicara
tentang setangkai cinta yang tak termiliki. Tragis memang, namun seperti inilah
aku yang mencintaimu dalam diam. Yang menanti hadirmu dalam ketidakpastian, dan
aku yang tak pernah mencoba mematikan segala rasa ini walau hanya sejengkal.