Sabtu, 01 November 2014

Untuk Setangkai Cinta (Tak Termiliki)



Bisa bantu aku untuk tidak melanjutkan semua mimpi-mimpi ini...? mimpi yang sempat kita ukir bersama dalam balutan  kasih yang tak ada arah. Mimpi yang pernah kamu janjikan untuk ditepati kelak saat kita sudah sama-sama tumbuh menjadi orang dewasa. Dan mimpi yang pernah membuatku menjadi gadis paling beruntung karna kamu yang telah memilihku untuk menemanimu. Meski kita tak berarah.
Sore itu, ketika aku hendak bermaksud untuk menghubungimu melalui telefon genggamku. Tak ada tujuan memang, namun hatiku seakan terus memanggilmu dalam diam. Yah, aku merindukanmu. Kamu membuka percakapan kita dengan salam, dan aku mulai bersemangat untuk terus membuka topik-topik pembicaraan yang sebenarnya aku sendiripun tak pernah tahu entah seberapa pentingnya topik pembicaraan itu. Namun yang sudah pasti aku tahu, aku hanya ingin mendengar suaramu.
Kamu adalah manusia yang berwujud malaikat dalam duniaku, kamu adalah hati yang selalu ingin aku miliki dalam nyataku, dan kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku doakan dalam setiap sujudku. Bicara tentang kamu adalah bicara tentang setangkai cinta yang tak termiliki. Tragis memang, namun seperti inilah aku yang mencintaimu dalam diam. Yang menanti hadirmu dalam ketidakpastian, dan aku yang tak pernah mencoba mematikan segala rasa ini walau hanya sejengkal.