Cinta adalah sebuah rasa yang indah, membahagiakan
untuk para pemilik cinta, dan tak lupa cinta selalu memberikan warna terindah
dalam seumur hidup kita. Hmz. Seindah dan sehebat itukah cinta? Kurasa tidak.
Dan akan terdapat berjuta alasan yang terucap untuk menguatkan bila cinta tak
akan menjadi seindah dan sehebat orang-orang diluar sana berbicara.
Aku dan 4 temanku misalnya. Entah secara kebetulan
atau tidak, kita sama-sama merasakan keterpurukan karna cinta. Seakan telah
ditampar oleh dunia dan berkata :
“ini dunia nyata, bukan kisah Cinderella yang
seringkali kamu baca, dimana kamu menjadi bahagia abadi setelah menemukan sang
cinta.” Yah. Aku dan 4 temanku mengalami putus cinta.
“Huhuhu…
emangnya aku pernah nyalahin apa sih ke dia…? Tega dia memutuskan hubungan
secara sepihak seperti ini.” itu ucap Riris salah satu temanku.
“Aku
lebih parah, dia yang selama ini aku bangga-bangga`in ternyata tega bercumbu di
depanku. Gimana gak nyesek coba…?” Ghea seakan tak mau kalah histeris dengan
Riris yang sama-sama
merasakan putus cinta.
Sedang kisahku terhadap Seno yang telah hampir
berjalan 7 bulan ini harus kandas karna Seno yang secara terus terang berkata
“Oza, aku
mencintai Tiara. Maaf aku gak bisa jadi`in kamu lagi Seno kedua.”
Masih sangat teringat jelas di kepalaku ketika Seno
memberanikan diri untuk berkata sejujur itu padaku. Disitu, aku tak bisa
merasakan lagi denyut jantung yang sedang berdetak didalam saluran nadiku.
“Aaargh…”
Teriakku seketika
ingatan itu muncul kembali, sembari aku
membanting kotak music yang dulu pernah Seno hadiahkan untukku.
“Udahlah
Oza, kamu mengalami hal ini gak sendirian kog. Aku, Ghea, Riris dan Nayla pun
juga merasakan hal yang sama.”
Seketika suara renyah Ila mencoba menenangkanku. Aku
tahu, Ila juga sedang merasakan hal yang sama denganku. Tapi aku tak se-tegar
dia, yang masih mampu tersenyum dan menerima keputusan pacarnya mengakhiri
hubungan mereka, ku dengar sih alasan pacar Ila memutuskannya, karna tak kuat lagi
menjalin LDR yang jaraknya memang tak memungkinkan untuk lama bersama, pacar Ila harus
melanjutkan study-nya di luar negeri. Sedangkan Nayla, aku yakin dalam lubuk
hatinya dia tak benar-benar mau melepaskan pacarnya itu untuk seseorang yang
sedang terbaring lemah dirumah sakit, yah, cewek itu menginginkan pacar Nayla,
hingga Nayla sendiripun harus rela
melepaskan pacarnya.
Aku yang paling merasa kecewa dengan keadaan ini,
Seno yang aku pikir pejantan tangguh, berani
membawa wanita special terbarunya itu dan berkata
jujur dihadapanku bahwa dia
mencintai sosok wanita yang sedang berdiri disampingnya sambil menggenggam erat
tangan wanita itu dengan pasti. Oh Tuhan, seakan aku tak mampu lagi berdiri
menapak dipermukaan bumimu ini. hati terasa hancur dan menjadi berkeping hingga
remuk menjadi butiran yang seakan tak bisa lagi untuk dipunguti.
Aku, Ila, Riris, Nayla dan Ghea. Hanya bisa diam
membisu dalam suasana keramaian kost sambil berbaring di tikar kamarku. Kita
sama-sama meratapi nasib, merasakan sakit, dan menjadi sendiri karna cinta yang
secara tiba-tiba memudarkan rasa bahagia. Heran, kita berlima bersahabat,
sama-sama pernah merasakan indahnya cinta, dan saat ini kita sama-sama merasakan
dibuang karna cinta. Kompak sih, tapi apa ini yang namanya sahabat susah senang
bersama..? atau ini karna datangnya musim putus cinta…? Hingga akhirnya aku dan
keempat sahabatku kini berganti nama menjadi
“Laskar Putus Cinta.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar