Tara, yang tergolong dalam tipe cowok cakep ini
adalah musuh terbesar Lista sejak duduk dibangku SMA, sampai kuiahpun Lista
masih benci banget sama Tara. Entahlah, apa yang bisa membuat cewek ini benci
padanya. Dari sikapnya, wajahnya, atau karna penampilannya mungkin,
sampai-sampai Lista benci banget kalau pas ketemu sama cowok ini. Dan lebih
sialnya lagi, Lista dan Tara sekarang menjadi mahasiswa di kampus dan di
jurusan yang sama pula. Yah, mesti gag satu kelas tetap saja namanya “sial”.
Saat itu Tara dan 2 teman cowoknya
sedang asyik di kawasan hot spot kampus menghadap laptopnya dan bermain games
dari salah satu aplikasi yang ada di laptopnya. Lista yang melihat hal itu
seakan-akan tertarik untuk menghampirinya. “ich, kalian ini. Sebenarnya niat
kuliah apa main-main sih kampus ini..? malu-malu`in universitas aja, kalo` liat
mahasiswa yang masih suka main-main ketimbang fokus buat belajar” Tara yang
mendengar ketusan itu langsung memerah dan seakan tak mau kalah. “heh cewek..!
ngapa`in sih kamu ribet banget ngurusin kita. Aku aja yang maen biasa-biasa aja
tuh. Kenapa jadi anda yang repot..?” “ya jelas saya terganggulah, melihat
seorang mahasiswa yang kerjanya enak-enakan aja dikampus ini” “haduh mbak iki
yow..! laptop, laptop saya. Kuliah, saya bayar juga. Terus masalah buat
anda..?” dengan nada yang gag mau kalah. “udahlah Tar, pindah aja yuk..!
ngapain sih ngurusin cewek aneh ini. Emangnya kamu kenal apa sama dia..?” Tanya
salah satu teman Tara “hmm, kenal sama dia..? siapa yang mau..?” jawab Tara
dengan nada sinisnya. “ich, siapa juga yang mau kenal sama cowok sok cakep, sok
baik tapi pada akhirnya ketahuan juga kalau ternyata dia itu munafik.” “eh, apa
sih sebenernya maksud kamu..? maaf yah mbak, saya tidak seperti apa yang anda
pikirkan. Udah deh brow, kita pindah aja dari cewek aneh kayak gini..!” Tara
pun segera beralih dari tempat duduknya. “heh, kalian gag usah sok mau pindah
dari sini deh, karna sebelum kalian pergi, aku yang bakal pergi dari sini” dan
Listapun langsung pergi meninggalkan Tara dan teman-temannya dengan tanpa sadar
menjatuhkan sesuatu dari dalam tasnya.
Yah, begitulah sikap Lista setiap
kali bertemu Tara. Tak pernah sekalipun ada kata akur yang terbesit dalam benak
mereka. Dalam keyakinan Lista, “tak ada kamus damai untuk Tara dalam
kehidupannya” karna ternyata Lista adalah sahabat Tara waktu SMA, yang bubar
hanya gara-gara kesalah pahaman yang terjadi pada masa-masa “ababil” itu.
*****
“Mama…!” teriak Lista dari dalam
kamarnya. “haduh, ada apa sih sayang..? pagi-pagi begini sudah semangat banget
buat teriak-teriak.” “ma, kunci loker Lista ilang. Mana tugas-tugas kuliah udah
pada Lista taruh disana” sambil mengobrak-abrik tasnya sendiri “mama tau gag
kunci lokerku dimana..?” tanyanya “hah, mana mama tau. Itu loker kan loker
kamu, masa` mama yang bawa sih. Emangnya kamu taruh dimana itu kunci..?”
“terakhir sih aku taruh di tas ini ma. Tapi kog sekarang gag ada ya. Haduuh..!
gimana ini ma..?” gerutunya sambil mencoba untuk mengingat dan mengingat lagi
sampai Lista menyerah dan menangis. “yaudah yaudah, gini aja sayang. Sekarang
kamu berangkat ke kampus saja, terus coba kamu Tanya`in ke teman-teman kamu.
Siapa tahu ada salah satu teman bawa kunci kamu” “tapi siapa ma..?” “ya makanya
itu, kamu Tanya`in ke mereka Lista, udah ahg gag usah nangis gitu, masa` udah
kuliah gini masih hobi nagis aja kalo` lagi ada masalah” dan akhirnya Lista
mengusap air matanya dan bergegas menuju kampus.
*****
“haduuh, gimana ini..? semua
temen-temen yang aku Tanya`in pada gag tau keberadaan kunciku dimana. Ya Tuhan,
tolong bantu saya..! hiks hiks hiks…” “hmz, kamu sih Lis ceroboh banget sih
jadi orang. Kalo` udah kayak gini critanya gimana coba..? mana tugas-tugas
kuliah semua ada di dalam loker itu.” Kata Rina yang seakan ikut menyalahkan
atas kecerobohan Lista. “namanya juga khilaf Rin, mana aku tau kalo` bakal
ilang kayak gini.” “emz, gimana kalo kamu bikin semacam sayembara gitu.”
Lagi-lagi ide konyol muncul dari Rina “maksud kamu..?” “haduh, ya kamu buat
nazar aja. Barang siapa yang nemu`in tuh kunci bakal kamu kasih imbalan atau
apa kek yang setimpal. Tapi kamu harus bener-bener buat jalanin nazar itu.
Soalnya kalo kamu maen-maen kamu gag bakal dapet apa-apa dari itu semua.” “hmz
gitu yah..! yaudah, aku bernazar. Siapapun yang nemu`in kunci lokerku, kalo`
cewek dia bakal aku traktir sepuasnya.” “nah terus kalo` cowok..?” “kalo` cowok,
bakal aku jadi`in pacar” “hek, beneran kamu..?” “iya, aku bakal panggil dia
pangeran kunciku” dengan nada meyakinkan “hahaha… aneh-aneh aja sih kamu ini
Lis.” “aku serius tau` Rin” “okey okey, terserah kamu saja deh Lis”.
Saat itu Lista sedang asyik
mengerjakan ulang tugas kuliah yang harus cepat-cepat dia selesaikan, “ada yang
merasa kehilangan kunci loker..?” saat itu Lista shock dan segera mencari asal
suara itu berada. Dan diieeng, ternyata Tara pemilik suara itu. Seketika itu
Lista langsung bangkit dan bergegas menghampiri Tara “jadi kamu yang ngambil
kunci lokerku..? sini, kembali`in kunci lokerku..!” “eh, udah nuduh
sembarangan, sekarang se`enaknya aja maksa-maksa buat ngasih kunci itu ke kamu.
Gag mau aku, aku nemu`in kunci ini di mejaku saat hot spotan kemaren, dan aku
tahu pemilik kunci loker ini karna ada gandul kunci bertuliskan Lista” “okey,
makasih banget yah kamu udah nemu`in kunci itu, sekarang tolong kembali`in
kunci itu sama aku..!” “kalo` aku gag mau..?” “Tara pleace. Aku butuh banget
kunci itu” “okey, aku bakal ngembali`in kunci ini asalkan kamu mau ngomong 4
mata sama aku” “maksud kamu..?” tanpa basa-basi Tara langsung menarik tangan
Lista dan membawanya ke taman perpus.
“sebenernya apa sih yang buat kamu
benci banget sama aku Lis.” Ucap Tara memulai pembicara`an. “hhm, apa slama ini
kamu gag merasa. Kamu itu nyakitin aku Tara” nadanya mulai menaik “maksud kamu
apa..? aku nyakitin apa Lis..?” “apa slama ini kamu tahu tentang perasaanku
sama kamu..? aku kesiksa gara-gara ini semua Tar” kini nada Lista mulai melemah
dan menundukkan kepala “Lista, apa yang sebenernya terjadi sama kamu sih..?
sumpah, aku bener-bener gag ngerti soal ini” Lista menarik nafas panjang dan
berkata “dulu aku sayang sama kamu” “hmm, kamu becanda Lis” respon Tara yang
berusaha mengingkari apa yang telah terjadi, dan akhirnya perlahan Lista
menatap mata Tara “apa tatapan ini menandakan kalau aku sedang bercanda Tar..?”
“harus kamu tahu Lis, sebenernya aku juga mendem rasa ini udah terlalu lama”
“terus kenapa kamu dulu malah jadian sama Shalsa..? apa kamu gag pernah melihat
apa yang udah aku tampakkan dulu..? terlalu sakit Tar aku ngrasa`in ini semua,
sampek akhirnya aku milih buat menjauh dan benci sama kamu” “apa dengan sikap
kebencianmu ini berhasil buat kamu menghilangkan rasa ini Lis..?” Lista hanya
bisa menunduk dan menggelengkan kepalanya “justru aku jadi semakin gag bisa
nglupa`in kamu” terbelenggu dalam keadaan seperti ini, Tara yang melihat gadis
yang selama ini dia sayang dan tak
berani untuk mengungkap rasa sayang itu. Secara tiba-tiba memeluk Lista. “maaf
Lis, harusnya aku sadar kalau slama ini rasa sayangku cuma sama kamu. Dan
Shalsa, ternyata dia itu lebih dari sekedar cewek matre yang selalu manfaatin
cowok-cowok yang sedang dekat sama dia. Aku udah putus sejak 2 bulan yang lalu
sama Shalsa” “hmz, aku udah tau kog Tar” dan Lista melepaskan pelukan mantan
sahabatnya itu “tau..? tau tentang apa.?” “ya tentang semuanya, tentang Shalsa
dan kamu yang putus sejak 2 bulan yang lalu” “jadi apa kamu mau maafin aku
Lis..?” “cinta ini selalu memaafkan atas semua kesalahanmu Tar” jawab Lista
dengan mengembangkan senyumnya “terus..?” “terus kenapa..?” Tara pun mengenggam
jemari Lista “apa kamu mau jadi cewekku Lista..? karna aku gag mau melakukan
kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Kamu mau kan jadi pacarku..?” seketika
itu Lista berusaha melepaskan genggaman Tara “gag, kembalikan dulu kunci
lokerku..!” “ih, apa sih kamu ini Lis..? momentum kayak gini masih aja
ngomongin soal kunci loker” wajah serius Tarapun seketika itu langsung bubar
“aduh Tara, itu kunci loker bagaikan kunci hidup matiku. Kalo` gag ada kunci
itu, bakal mati aku, soalnya semua tugas-tugas kuliah aku pada aku taruh di
dalem sana” “hmz, gag asyik banget sih kamu Lis, nih kuncinya..!” dan Tarapun
mau tidak mau harus harus menyerahkan kunci loker itu pada Lista “oh thanks
banget yah..!” ucap Lista kegirangan “terus nasib kita gimana..?” kata Tara
berusaha untuk kembali ke topic sebelumnya. “emz Tara, aku mau cerita boleh”
alihnya lagi “hmz, yaudahdeh cerita aja” “yah, kog nadanya kepaksa gitu. Yaudah
deh, gag jadi cerita.” Sambil menunjukkan wajah cemberutnya “yaudah yaudah,
cerita aja Lis. Gpp kog” ucap Tara dengan mengembangkan senyumnya “jadi gini
Tar, sebenernya sebelum aku nemuin kunci ini. Aku itu frustasi banget. Sampek
akhirnya Rina ngasih aku solusi.” “solusi apa..?” “kalo aku pengen nih kunci
secepatnya, aku kudu bernazar sama diri aku sendiri.” “hmz, nazar. Terus kamu
nazar apa…?” “hehehe… aku bernazar, barang siapa yang nemuin kunci ini. Kalo
cewek aku bakal nraktir dia sepuasnya. Tapi kalo` cowok..” “kalo cowok
kenapa..?” disatu sisi Tara harap-harap cemas karena dialah penemu kunci loker
itu, tapi diakan cowok hmz.. “kamu maukan jadi pangeran kunciku Tar..?’ Tanya
Lista sambil menundukkan kepalanya, karena sangat malu, karena tak menyangka
bahwa penemu kunci loker itu adalah Tara. “maksud kamu apa Lis..?” “aku
bernazar kalo penemu itu cowok aku bakal jadi`in tuh cowok sebagai pangeran
kunciku. Dan ternyata penemu kunci itu seorang cowok.” Jawabnya malu. “jadi..?”
“iya Tar, kamu mau kan..?” “gag, aku gag mau Lis. Karna aku yakin kamu gag
bakal serius untuk ini semua. pasti kamu terpaksa untuk melakukan ini semua
kan…! Dan aku gag mau menjalani hubungan dengan keterpaksaan.” Dan Tarapun beranjak
dari tempat duduknya “enggak Tar, aku bener-bener sayang sama kamu. Untuk kali
ini aku bener-bener serius sama ucapanku.” Jawab Lista dengan menarik tangan
Tara. “aku sayang sama Tara” “apa..? coba ulangi sekali lagi Lis..!” lagak Tara
sok tidak mendengar ucapan Lista “aku sayang sama kamu Tar” Listapun mengulang
kembali ucapannya dengan nada sedikit keras “aku juga sayang sama kamu Lista”
dan Tarapun memeluk gadisnya dengan penuh rasa sayang dan seakan tak ingin
melepaskannya lagi.
#
kuharap dunia berhenti saat ini juga, karena aku tak ingin melepaskan dirimu
lagi Lista.# Ucap Tara dalam hatinya.
Kayaknya ada yang kurang nih...
BalasHapuswah iyakah...?
BalasHapusbagian mana...?